

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu.

Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara.

Dia sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga. Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Lewat lagu-lagunya, ia ‘memotret’ suasana sosial kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang, serta kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961 umur 49 tahun) adalah seorang penyanyi beraliran balada dan country yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.
